Mengenai Saya

Foto saya
belajar memaknai hidup, bertahan hidup, dan menuliskan hidup

Senin, 27 September 2010

Jakarta Tenggelam

Akibat pembangunan kota yang tidak tertata rapi dan daerah resapan air digunakan untuk pembangunan akan menyebabkan ibukota Indonesia akan tenggelam pada 6 Desember 2025. Tenggelamnya Jakarta pada tanggal tersebut berdasarkan siklus astronomikal 18.6 tahun. Pada saat itu, tinggi permukaan laut akan naik drastis sehingga bisa menenggelamkan kota berpenduduk 12 juta jiwa tersebut.
Walau perubahan iklim dituding penyebab naiknya permukaan laut, namun hasil penelitian menunjukkan permasalahan utama tenggelamnya Jakarta adalah karena pembangunan yang tidak terkendali. “Alasan utamanya bukanlah perubahan iklim atau apa pun,” jelas Jan Jaap Brinkman, teknisi yang bekerja di badan konsultan Belanda, Delft Hydraulics seperti dilansir harian Singapura The Strait Times, Rabu (16/4).
Komite Perubahan Iklim, badan yang berhubungan dengan pemerintahan-Inter memperkirakan tinggi permukaan laut pada tahun 2025 akan naik 5 cm. Namun Brinkman mengatakan ketinggian Jakarta akan berada 40-60 cm lebih rendah dibandingkan ketinggian sekarang. Wilayah yang terkena dampak jika Jakarta tenggelam adalah daerah-daerah yang dekat dengan Laut Jawa.
Hasil penelitian menunjukkan tanpa perlindungan yang lebih baik, permukaan laut akan mencapai wilayah pemukiman penduduk tahun 2025. Dan tinggi permukaan laut akan mencapai puncaknya pada 6 Desember 2005, peringati Brinkman. Namun sebelumnya akan terjadi lebih sering banjir.
Achmad Lanti, pejabat pengawas air di ibukota mengatakan sekitar 40 persen sungai dan danau di Jakarta tidak saling terhubung. Untuk memperbaiki layanan, pemerintah DKI Jakarta tahun 1997 telah memprivatisasi suplai air. Namun dua operator asing gagal memenuhi janjinya mensuplai air untuk 75 persen warga pada tahun lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan sekitar setengah air yang disalurkan pipa air hilang karena dicuri atau kebocoran. “Kadang-kadang mereka yang melakukan pencurian secara individual dan organisasi kejahatan yang saya sebut mafia air,” jelasnya.
Ahli infrastruktur untuk Bank Dunia di Indonesia, Hongjoo Hahm, mengatakan sistem drainase yang dibangun semasa pemerintahan Belanda sudah tidak bisa lagi mencegah terjadinya banjir. “Skala banjir dikatakan Belanda akan terjadi setiap 25 tahun sekali, namun kini setiap tahun banjir selalu melanda Jakarta,” jelasnya seperti dikutip The Strait Times.(hn/TST)

sumber : http://ketikataku.wordpress.com/2008...am-tahun-2025/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar